Selasa, 13 Januari 2015

EVERYTHING IS DIFFERENT

semua hal yang kita dan orang lain alami, pasti berbeda. Allah tidak akan memberikan nasib yang sama kepada orang yang berbeda, tidak akan. Sebab Allah Sang pemilik skenario terbaik telah menentukan jalan hidup setiap orang berbeda.
Percaya atau tidak, ini merupakan faktanya.
bahkan ketika kita memiliki problem yang sama, lantas terpuruk, sedih, galau, tiba-tiba ada yang datang dan bilang
saya mengerti apa yang anda rasa karena saya pernah mengalaminya . NO. tidak sama sekali. Perasaan kita adalah milik kita, perasaan orang lain adalah milik mereka. Tidak akan sama.
Misalnya, ketika dalam satu kelas yang berjumlah 26 orang sedang menulis pelajaran yang sama dan dalam waktu yang bersamaan, setiap orang dalam kelas itu tidak akan mungkin memiliki tulisan yang sama. Perasaan setiap orang  ibarat tulisan mereka, tidak sama. Bahkan saudara kembar pun pasti memiliki perbedaan. Dan yang lebih menonjol dari perbedaan mereka adalah perasaan dan nasib.
Apapun yang sama, memiliki proses yang berbeda.  Maka dari itu, jangan terlalu merasa sedih ketika melihat seseorang yang berbuat suatu hal yang  baik lantas kita berminat untuk melakukan hal yang sama, lalu ternyata dia gagal, dan kita pun akhirnya ikut menyerah karena takut mengalami nasib yang sama, yaitu kegagalan.  Ingat, apapun yang kita lakukan, bahkan meskipun itu sama dengan yang orang lain lakukan tetap memiliki perbedaan. Bisa jadi, ketika orang lain gagal kitalah yang akan  berhasil.
Semua hal di dunia ini tak bisa kita tebak. Apapun yang hendak Allah perbuat terhadap kita maupun orang lain kelak, tak ada satupun yang tau. Tidak satu orang pun.
Saran saya, jangan perduli terhadap zodiak, shio, ataupun ramalan-ramalan lainnya yang mengatakan kita akan bernasib buruk, kalaupun nasib yang di tuliskan itu merupakan nasib  baik, jangan merasa senang, sebab Allah-lah yang menentukan jalan hidup kita, nasib kita, bukan ramalan-ramalan konyol itu.

semoga bermanfaat.

salam,
-D.A-

Sabtu, 10 Januari 2015

Segenggam Tentang Rindu

Tentang kamu, tentang cerita lama yang belum aku akhiri. Masih ada cerita itu ku simpan sendiri. Sudah 1 tahun lalu, 1 tahun yang ku jalani dengan begitu sulit. Bahkan itu sampai sekarangpun masih terasa sangat sulit. hari-hari yang ku jalani dengan memendam rindu, rindu pada sosok sepertimu. Sedih yang menjadi senyum, tangis yang menjadi tawa, marah yang menjadi bahagia, serta kegelisahan yang terasa menjadi sangat nyaman, semua itu kau yang menciptakannya. Entahlah, apa semua itu khusus kau lakukan hanya kepadaku atau memang sudah seperti itulah perangaimu. Aku masih tenggelam dalam lautan penuh rindu olehmu, bahkan meskipun cerita tentangmu yang bisa jadi menurutmu telah usai ini masih tetap memberikan cerita duka penuh luka. Aku selalu heran, selalu bingung pada diriku sendiri yang masih mampu bertahan bahkan ketika semuanya telah usai. Bahkan meski hanya aku yang mengenang semuanya.. sangat aneh bagiku karena akupun selalu merasa bahwa semua ini tak mengapa. Tidakkah kau merasa bersalah karena membuatku bertahan pada posisi ini sendirian ? sudahlah, bahkan akupun tak pernah menyalahkan dirimu, menyalahkan kehadiranmu, menyalahkan semua tentangmu. Yang ada hanyalah rasa syukur karena pernah kau beri tempat bermukim di hatimu itu.
Bahkan aku pernah melihatmu, kalian, tertawa riang didepan kita, seolah tak ada yang terjadi, dan cerita singkat tentang bulan dan matahari yang saling bertatapan di hari menjelang senja. Takkah kau ingat itu ? semua tentang tawa, tangis, senyum, bahagia, marah dan segala perasaan datar ini, tak ada satupun yang berkenang tanpa kehadiranmu. Sketsa  yang kau gambarkan dihatiku, tentang semua kenangan itu, aku benar-benar tak bisa membuang jauh segalanya, pun meski aku menginginkannya.
 Ini apa ? semua ini tentang apa ? akupun merasa bingung, apakah ini tentang aku yang mengharapkan kau kembali ? aku benar-benar tak tau.
Bagaimana ?? bagaimana jadinya jika kau membaca semua tulisan-tulisan ini ? tulisan duka penuh luka yang seluruhnya adalah epilog tentangmu ? satu hal, tak ingin ku dengar nyanyian elegi darimu. Cukup seperti ini saja.. aku akan bertahan sampai hari dimana pertahanan ini membuat aku bisa melenyapkan sekat itu..
Aku merindukanmu~




Salam,
-D.A-
Dear Tulip..
Ogenki desu ka ??:”)
Aku masih saja seperti angin, berhembus tak tentu arah, membawa terbang bersamaku setiap helaian daun yang gugur meninggalkan tangkainya dari pepohonan. Tak tentu arah.

Aku masih sama, masih saja berlagak bingung, mencari tempat berpijak yang cocok untukku. Sejak meninggalkan tempat ternyaman memijakkan setiap langkahku. Sedikit demi sedikit, aku sudah merasa nyaman dengan keadaan yang membuatku melayang bak angin, kebebasan tak menentu.

Dear tulip..
Ogenki desu ka ? :”)
Sejak awal, Aku sudah menyadari, posisiku yang hadir bukan pada saat yang tepat, hadir ketika dedaunan di pohon sakura berguguran setiap 5 helai perdetik diantara kalian, aku menyadarinya.
Bahkan, meskipun terpisah jauh tetap akan saling mencari satu sama lain. Benarkah seperti itu ??

Dear tulip..
Perjalanku masih berlanjut. Mencari jejak pelancong yang hendak meraih angan. Mengarungi setiap sudut mata memandang, depan, samping kiri, samping kanan, belakang. Menepis segala perasaan, membiarkan keheningan menelanku, mencari apa yang belum sempat ku temukan, tentang kamu, tentang warna langit sebelum fajar terbit dari ufuknya. Matao.[]

Salam,
-D.A-