Tentang kamu, tentang cerita lama
yang belum aku akhiri. Masih ada cerita itu ku simpan sendiri. Sudah 1 tahun
lalu, 1 tahun yang ku jalani dengan begitu sulit. Bahkan itu sampai sekarangpun
masih terasa sangat sulit. hari-hari yang ku jalani dengan memendam rindu,
rindu pada sosok sepertimu. Sedih yang menjadi senyum, tangis yang menjadi
tawa, marah yang menjadi bahagia, serta kegelisahan yang terasa menjadi sangat
nyaman, semua itu kau yang menciptakannya. Entahlah, apa semua itu khusus kau
lakukan hanya kepadaku atau memang sudah seperti itulah perangaimu. Aku masih
tenggelam dalam lautan penuh rindu olehmu, bahkan meskipun cerita tentangmu
yang bisa jadi menurutmu telah usai ini masih tetap memberikan cerita duka
penuh luka. Aku selalu heran, selalu bingung pada diriku sendiri yang masih
mampu bertahan bahkan ketika semuanya telah usai. Bahkan meski hanya aku yang
mengenang semuanya.. sangat aneh bagiku karena akupun selalu merasa bahwa semua
ini tak mengapa. Tidakkah kau merasa bersalah karena membuatku bertahan pada
posisi ini sendirian ? sudahlah, bahkan akupun tak pernah menyalahkan dirimu,
menyalahkan kehadiranmu, menyalahkan semua tentangmu. Yang ada hanyalah rasa
syukur karena pernah kau beri tempat bermukim di hatimu itu.
Bahkan aku pernah melihatmu, kalian,
tertawa riang didepan kita, seolah tak ada yang terjadi, dan cerita singkat
tentang bulan dan matahari yang saling bertatapan di hari menjelang senja. Takkah
kau ingat itu ? semua tentang tawa, tangis, senyum, bahagia, marah dan segala
perasaan datar ini, tak ada satupun yang berkenang tanpa kehadiranmu. Sketsa yang kau gambarkan dihatiku, tentang semua kenangan
itu, aku benar-benar tak bisa membuang jauh segalanya, pun meski aku menginginkannya.
Ini apa ? semua ini tentang apa ? akupun merasa
bingung, apakah ini tentang aku yang mengharapkan kau kembali ? aku benar-benar
tak tau.
Bagaimana ?? bagaimana jadinya jika
kau membaca semua tulisan-tulisan ini ? tulisan duka penuh luka yang seluruhnya
adalah epilog tentangmu ? satu hal, tak ingin ku dengar nyanyian elegi darimu.
Cukup seperti ini saja.. aku akan bertahan sampai hari dimana pertahanan ini
membuat aku bisa melenyapkan sekat itu..
Aku merindukanmu~
Salam,
-D.A-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar